Minggu, 25 November 2007

Lee Kuan Yew Temui Ketua Umum PDI Perjuangan: Megawati Dimintai Kawal Pancasila

Tuesday, 14 August 2007 :
Jakarta, Suluh Perjuangan
.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kwan Yew di kediaman Jl. Teuku Umar 26-27.
Dalam kesempatan tersebut Lee mengatakan bahwa Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang paling tepat. Dan sebagai pemimpin salah satu partai politik besar, Megawati merupakan pemimpin yang tepat untuk mengawal Pancasila. [Foto: Media Indonesia]
.
Dalam kunjungannya selama beberapa hari di Indonesia, mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, secara khusus menemui Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri, di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pekan lalu (26/7).
Pertemuan yang semula dijadwalkan hanya 10 menit itu, akhirnya memakan waktu hampir satu jam. "Kalau saya dan beliau bertemu, kami ingin selalu berbicara segala hal," jelas Megawati tentang pertemuan itu. "Beliau menanyakan bagaimana situasi di Indonesia dari prospek pandangan saya dan saya juga mencoba menerangkannya dengan baik, dan beliau memberikan pandangan-pandangannya mengenai kondisi di sini," papar Megawati setelah mengantarkan Lee.Tetapi HM Taufiq Kiemas, yang menemani Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengungkapkan materi pembicaraan mereka. "Beliau sangat senang sekali bicara soal pluralisme di Indonesia dan Pancasila yang bisa untuk menghadapi gerakan-gerakan radikal dari luar yang bisa masuk ke Indonesia," kata Ketua Deperpu PDI Perjuangan itu.
.
Dalam pertemuan selama sekitar satu jam itu Lee mengharapkan Ketua Umum PDI Perjuangan itu terus menegakkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Megawati mengatakan, memang sudah dengan sendirinya dia dan partainya beserta seluruh rakyat Indonesia mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Dalam hal ini Taufiq Kiemas menambahkan, untuk menjaga pluralisme di Indonesia, kalau hanya dilakukan PDI Perjuangan tidak mungkin, jadi perlu dilakukan bersama partai-partai lain serta Tentara Nasional Indonesia."Saya sependapat jika Indonesia dikatakan banyak partai," kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat diminta komentarnya mengenai statemen mantan PM Singapura Lee Kuan Yew bahwa Indonesia punya banyak sekali partai.
Menurut Megawati, banyak partai memang merupakan cerminan demokrasi. Namun bukan berarti tanpa rambu-rambu. Sebab kalau tidak, bisa-bisa repot. "Harus ada aturan yang lebih tegas, siapa yang boleh ikut lagi dalam pemilu. Karena kalau tidak, maka akan lebih banyak partai dan repot," kata Megawati. "Yang harus kita lakukan adalah kematangan berpikir dan pendewasaan demokrasi," lanjutnya.
.
Masalah perjanjian kerja sama pertahanan antar dua negara (DCA) juga menjadi salah satu pembicaraan, tapi menurut Megawati, Lee menolak untuk berkomentar. "Beliau orang yang sangat tahu aturan. Jadi kalau masalah yang sekarang sedang menjadi pembicaraan, terutama di DPR, masalah pertahanan dan masalah ekstradisi itu, itu adalah masalah internal Indonesia," kata Megawati. Lebih jauh, Megawati mengemukakan bahwa masalah DCA dan ekstradisi harusnya menjadi masalah internal bangsa Indonesia, tidak seharusnya menjadi tugas Lee. "Mengenai masalah perjanjian yang sekarang dibahas, menurut saya dan saya juga mengatakan kepada beliau itu adalah masalah kami. Kami yang harusnya yang membereskan terlebih dahulu, bukannya beliau yang datang ke sini untuk mengurusi rumah tangga kita," kata Megawati.
.
Dasar Negara yang Tepat
Peneliti LIPI, Asviwarman Adam, mengemukakan, harapan mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, agar Ketua Umum PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri mengawal Pancasila, tentu dilatarbelakangi oleh keyakinan Lee bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang tepat bagi bangsa Indonesia. Saat ini, jelas Asvimarwan Adam, kita memang menghadapi tantangan globalisasi seperti rembesan gerakan radikal dari luar negeri, serta upaya pihak-pihak tertentu di dalam negeri untuk kembali ke Piagam Jakarta. Karena itu Lee menilai Megawati, yang merupakan pimpinan salah satu partai nasionalis terbesar di indonesia, tepat untuk mengawal Pancasila.

Tidak ada komentar: